Kerja Keras SD Mutu Bawean Mengikuti LLSMS: Pindahkan Pohon Besar

 

Pohon Ketapang yang dipindah ke halaman SD Muhammadiyah 1 Bawean, Selasa 1 November 2022 (Khairil Anwar/PWMU.CO)

Kerja Keras SD Mutu Bawean Mengikuti LLSMS: Pindahkan Pohon Besar; Liputan Mardliyatul Faizun, kontributor PWMU.CO Gresik.

PWMU.CO
 – Ada yang unik saat tim juri LLSMS—Mohammad Nurfatoni, Mardliyatul Faizun, dan Pressa Perdana Surya Saputra—mengunjungi SD Muhammadiyah 1 (SD Mutu) Bawean, Kecamatan Sangkapura, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, , Jumat (6/11/2022). 

Di sekolah yang baru empat tahun beroperasi ini mereka tidak hanya menilai lingkungan sekolah tetapi juga ‘mengajar’ di kelas-kelas.

Penjurian dimulai dengan melihat taman di halaman SD Mutu, kamar mandi, kantin, dan kantor. Saat melihat di halaman sekolah ada tanaman ketapang besar yang masih disangga kayu dan diikat dengan tali, Fatoni bertanya, “Ini baru dipindah ya?”

Kepala SD Mutu Nur Laily langsung menjelaskannya. “Ya Pak, baru tanggal 1 November dipindah dari depan Masjid Ash-Shalihin,” jawabnya. Masjid yang dia sebut terletak di sisi timur SD Mutu Bawean. “Nanti kita akan tanam lagi pohon besar di halaman kita,” tambahnya.

“Di Bawean ini ajaib, pohon baru ditanam beberapa hari sudah langsung besar,” seloroh Fatoni. Tawa pun menghambur.,

Secara terus terang, Nur Laliy mengatakan, taman-taman yang ada di halaman sekolahnya itu baru dibuat dua bulan lalu setelah mendapat informasi adanya Lomba Lingkungan Sekolah Muhammadiyah Sehat (LLSMS) yang diadakan oleh Majelis Dikdamsen dan Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik itu.

“Jangan dilihat barunya ya Pak, tapi dilihat dari perjuangan kami membuat taman yang asri, he-he-he,” katanya, sambil tertawa.

Dia menjelaskan, dua bulan ini SD Mutu Bawean telah berupaya keras menyiapkan sekolahnya agar memperoleh hasil yang terbaik. Tidak hanya melibatkan guru, melainkan juga anggota Ikatan Wali Murid (Ikwam) SD Mutu. 

“Beberapa hari ini bahkan kami pulang malam-malam,” ungkapnya. Wanita yang berasal dari Ujungpangkah Kabupaten Gresik itu mengaku LLSMS ini berhasil memacu sekolahnya untuk berbenah.

Mohammad Nurfatoni memegang hasil prakarya dan memberi masukan agar dipadukan dengan pohon hidup (Mardliyatil Faizun/PWMU.CO)

Hulu Hilir Pengelolaan Sampah

Setelah dari taman, tim juri menuju kelas-kelas. Tempat sampah yang ada di koridor gedung berlantai dua itu tak luput dari perhatian mereka. “Ini tempat sampah yang benar. Ada pemisahan antara sampah organik dengan sampah anorganik,” puji Pressa Perdana.
 
Saat di ruang kelas III, tim juri melakukan tanya jawab dengan siswa-siswi tentang perbedaan sampah organik dengan sampah anorganik. “Apa perbedaan sampah organin dan arorganik,” tanya Fatoni.

“Sampah anorganik itu sampah plastik, botol, kaleng. Kalau sampah organik itu seperti daun dan sisa-sisa makanan,” jawab Raden Nur Anindita, siswi kelas III Raflessia. 

Di kelas itu Fatoni menjelaskan tentang pentingnya sikap peduli pada sampah bagi warga sekolah SD Mutu Bawean. Dia berharap sekolah ini memperhatikan sampah dari hulu ke hilir. “Dari hulu berarti, seperti, mengurangi penggunaan bahan plastik. Misalnya jajanan yang dijual di kantin tidak menggunakan pembungkus plastik melainkan daun jati,” ujarnya.

Sedangkan untuk hilir, pemisahan sampah organik dan anorganik harus diimplementasi lebih jauh. “Diusahakan sampah plastik atau kaleng digunakan lagi untuk prakarya, misalnya. Sedangkan untuk sampah anorganik sebaiknya diolah sebagai kompos,” ujarnya.

Melihat ada beberapa kerajian tangan yang tertata rapi di pojok kelas itu, Fatoni pun menghampirinya. Dia mengapresiasi pengguanaan kaleng bekas untuk prakarya. “Ini akan lebih bagus lagi kalau dipadukan dengan tanaman hidup,” ujarnya.

Berfoto bersama (Lendra Asyura Fahmi/PWMU.CO)

Pentingnya Pendidikan

Fatoni ingin ada kolaborasi antara pelajaran IPA, seni dan prakarya, serta lingkungan hidup untuk membuat vas bunga yang diisi tanaman hidup. “Nanti hasil karya itu diletakkan di meja guru atau di tempat lain agar indah dan memberi manfaat bagi lingkungan hidup,” katanya.

Di kelas IV, juri sempat berinteraksi dengan siswa tentang hafafan al-Quran. Salah satu siswi kelas IV, Raisya Putri Jenny Rajabaniyah diminta oleh Pressa untuk membaca hafalan Surat ar-Rahman. 

“Senang sekali karena hafal surat ar-Rahman, saya dapat hadiah uang seratus ribu”, ungkap Raysa.

Setelah dua jam menjuri di SD Mutu, Fatoni memberikan refleksi di hadapan kepala sekolah dan anggota Ikwam yang ikut hadir saat itu. Fatoni mengatakan, sekolah Muhammadiyah, termasuk yang di Bawean harus menjadi sekolah yag sehat dan nyaman.

“Di manapun di sekolah atau madrasah Muhammadiyah, khususnya di Gresik, begitu masuk kita merasakan nyes, adem, karena tamannya hijau nan rindang. Juga bersih dan rapi. Dan tak kalah pentingnya keramahan warga sekolah jika ada tamu,” terangnya.

Fatoni juga menyinggung pentingnya pendidikan anak. Dia berharap wali murid di SD Mutu Bawean ini menyadari hal itu sehingga mendukung sepenuhnya pendidikan anak sampai ke tingkat pendidikan tertinggi. “Jika hal itu harus mengeluarkan biaya, maka orang tua harus siap. Karena anak adalah infestasi masa depan, dunia akhirat,” terang dia. 

Hal lain yang dia sarankan untuk dilengkapi sekolah yang sehat, adala pentingnya ada tanaman hidup yang ada di dalam ruang kantor dan kelas. “Secara keseluruhan sudah baik, saya optimis SD Mutu akan menjadi sekolah yang benar-benar bermutu di Pulau Bawean,” ungkapnya. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Layakkah Saya Digugu dan Ditiru

SD Mutu Bawean Memeriahkan Pawai Obor dan Lampion

SDMM Ajak SD Mutu Bawean Menyimpan Arsip Berbasis Awan