Drumben Ikwam SD Mutu Bawean Rekor Baru LLSMS 2022

Penampilan Drumben Ikwam SD Mutu Bawean menyambut juri LLSMS Jumat (4/10/2022) (Nyimas Muthmainnah/PWMU.CO)

Drumben Ikwam SD Mutu Bawean Rekor Baru LLSMS 2022, Liputan Nur Laily, kontributor PWMU.CO Pulau Bawean Kabupaten Gresik.

PWMU.CO – Grup Drumben Ikatan Wali Murid (Ikwam) SD Muhammadiyah 1 (SD Mutu) Bawean, Kecamatan Sangkapura, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menyambut rombongan juri Lomba Lingkungan Sekolah Muhammadiyah Sehat (LLSMS) di halaman sekolah, Jumat (4/11/2022).

Grup drumben beranggotakan 20 personel. Terdiri dari 3 pemain bass drum, 6 pemain snare drum, 1 pemain trio tom, 1 pemain cymball, 8 pemain marching bell dan 1 orang sebagai mayoret. Mereka membawakan lagu Mars Muhammadiyah Sang Surya dengan sangat kompak dan penuh semangat. 

Para juri yang terdiri dari Mohammad Nurfatoni dan Mardliyatul Faizun (Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah [PDM] Gresik) dan Pressa Perdana Surya Saputra (Majelis Lingkungan Hidup PDM Gresik) sangat menikmati permainan mereka. 

Mereka memberikan tepuk tangan berkali-kali sambil tersenyum merekah sepanjang permainan. Kamera HP para juri juga sibuk merekam dalam gambar dan video. Bahkan satu lagu yang dibawakan itu terasa kurang. “Saya tadi membayangkan akan mendapat persembahan tiga lagu. Ternyata hanya satu,” komentar Fatoni, sapaan akrab Mohammad Nurfatoni, saking senangnya dengan penampilan ibu-ibu tersebut.

Menurut dia sambutan drumben ini memecahkan rekor dalam penjurian LLSMS tahun 2022. “Baru sekarang saya mendapat sambutan drumben,” ujarnya. Dia mengungkapkan pada LLSMS tahun 2017 dia juga pernah mendapat sambutan drumben di MTs Muhammadiyah 3 Ujungpangkah, Gresik. 

“Tapi saat itu yang memainkan drumben adalah para siswa. Tapi di SD Mutu ini bunda-bunda yang memainkannya. Ini juga rekor baru,” katanya, sumringah.

Penampilan Drumben Ikwam SD Mutu Bawean menyambut juri LLSMS Jumat (4/10/2022). Drumben Ikwam SD Mutu Bawean Rekor Baru LLSMS 2022 (Mohammad Nurfatoni/PWMU.CO)

Hanya Tiga Hari Berlatih

Jumatul Ilmiyah, pelatih grup drumben Ikwam SD Mutu menjelaskan, timnya cuma berlatih tiga hari. “Kita cuma latihan tiga hari setiap sore selepas anak-anak pulang sekolah untuk menyambut juri LLSMS dari Jawa,” ungkap dia yang juga ikut memainkan trio tom. “Para pemain berlatih sore hari setelah menjemput anak hingga petang.”

Sementara itu, Rosari Indah Hayati, sang mayoret, mengaku sudah pernah menjadi mayoret saat bersekolah di SMP Muhammadiyah 3 (SMP Mutirara) dan SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sangkapura, sehingga dia merasa mudah untuk mengomando para personel drumben—yang merupakan ibu-ibu wali murid—dalam memainkan alat musik. 

“Latihan dipimpin oleh Juma’atul Ilmiyah. Dan alhamdulillah sebagian besar anggota pernah aktif bermain drumben saat di bangku sekolah dulu (SMP Mutiara dan Smamda Sangkapura),” terang wali murid Kevin Alvaro kelas 1 Sakura ini.

“Apa nama tim drumben Ikwam SD Mutu ini,” tanya Fatoni.

“Belum ada namanya Pak. Ini ‘kan spontanitas tiga hari sebelumnya,” jawab Rosari Indah Hayati, dalam perbincangan di kantor setelah acara penyambutan. Dia menambahkan, alat-alat drumben yang dipakai hari itu dipinjam dari TK Aisyiyah 27 Sangkarpura.

“Pantas ukuran alatnya kecil-kecil,” sahut Fatoni, setengah bercanda. 

Menurut penuturan Khairil Anwar—ayahanda Raissa Annisa Rahmalillah, siswa Kelas IV Edelweiss—anaknya sumpat protes atas penampilan drumben Ikwam SD Mutu itu. “Kok bunda-bunda, bukan siswa,” katanya menirukan anaknya.

Sarapan bak Pesta

Setelah mendapat sambutan drumben, para juri beserta rombongan mendapat kehormatan memakai odheng—topi khas Bawean, yang kali ini terbuat dari daun pandan dengan dicat warna-warni.

Lima siswa SD Mutu yang bergantian menyematkan odheng pada lima anggota rombongan adalah: Denendra Kenzie Zainul Putra (Kelas IV), Raissa Annisa Rahmillah (kelas IV), Sausan Azalia (kelas III), Kemas Farhan Fanani (kelas III), dan M. Saqif Al Fatih (Kelas III). Odheng tersebut dipakai oleh para tamu itu saat berada di SD Mutu selama 2,5 jam sejak pukul 07.00 hingga 09.30 WIB.

Setelah berodheng para juri disambut oleh para guru SD Mutu Bawean. Sebelum menilai seluruh lingkungan sekolah, mereka dijamu sarapan oleh Ikwam SD Mutu. “Wah, ini bukan sarapan namanya, tapi pesta,” komemtar Fatoni melihat banyaknya menu yang disiapkan.

Menunya memang lengkap. Ada stim kakap merah, koloke kakap, kerang pedas manis, udang krispi, sate cingur, capcay, sop, perkedel, sakur-sakur, jebhung (ayam laut) bakar. Dan lain-lain. Tersedia pula puding dan minuman es campur.

Para juri pun terlihat mencicipi hampir semua menu yang disiapkan. “Terima kasih ibu-ibu Ikwam, enak sekali masakannya,” kata Fatoni. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Layakkah Saya Digugu dan Ditiru

SD Mutu Bawean Memeriahkan Pawai Obor dan Lampion

SD Mutu Bawean Mengikuti Babak Penyisihan Komas